Minggu, 12 Februari 2012

Ini hanya rekaan semata. Dilarang keras untuk mengaitkan isu-isu SARA (suku, ras, dan agama) dan menjadikan tulisan di bawah sebagai acuan!
"I saw the angel in the marble and carved until I set him free." - Michaelangelo
PROLOGUE


Di sebuah masa depan yang belum terjangkau oleh pikiran umat manusia sekarang. Disebutkan YHWH telah mewahyukan kiamat bahkan sebelum alam semesta diciptakan. Dan rancangan-Nya pada masa itu menuju detik-detik untuk digenapi. Manusia-manusia sudah banyak berulah dan memurkakan hati YHWH yang penuh ampunan. Penggenapannya telah lama menjadi blue print dalam Kitab Suci, bahwa Sang Putera YHWH akan turun kembali ke dunia dan menaklukan penguasa-penguasa di bumi dan menggiring domba-domba-Nya (umat manusia) ke masing-masing kandang yang mereka pilih -- surga atau neraka.
Namun perkara ini tidaklah mudah seperti yang tertulis, bahwa Anti-YHWH merancangkan permasalahan untuk meniadakan keselamatan yang kedua atau memperlambat kedatangan-Nya hingga seluruh umat manusia (termasuk orang-orang yang secara khusus dipilih) di bumi mustahil untuk dimasukkan dalam Armageddon. Lucifer sang bintang timur memadukan 'kenikmatan dunia' dan tipu muslihat, supaya roh-roh manusia dipandunya menuju sebuah gerbang dari jalan bebas hambatan yang lebar menuju kediamannya yang abadi (neraka) di akhirat nantinya. Dan untuk itu kuasa 666 yang ia simbolkan sebagai era globalisasi dimana kekuasaan dunia dipegang dalam sebuah super-server yang mengendalikan chip yang tertanam di punggung tangan atau dahi manusia untuk mengatur perekonomian dan sekaligus alat identitas, sebuah alat yang menjadikan manusia seperti layaknya mesin pekerja berhasil mengena dengan telak.
Maka Michael, sang penghulu malaikat disabdakan YHWH penciptanya untuk menahan langkah selanjutnya dari rancangan najis Lucifer saudara tuanya dan membasmi kuasa-kuasa jahat yang akan naik ke bumi bersama bala tentara surga yang lain dengan turun ke gerbang neraka. Dan disebutlah pula Gabriel adiknya menyampaikan wahyu pada tua-tua Israel (nabi-nabi dan rasul-rasul terakhir di bumi) untuk membimbing sebagian besar manusia yang lupa menggunakan spiritual dalam perjalanan hidupnya. Tugas-tugas itu mereka jalankan selama 1000 tahun usia terakhir alam semesta. 
Dan masih ada 77 tahun 2 bulan 14 hari lagi sebelum  Maranatha (kedatangan anak-Nya yang kedua ke bumi) tiba, tetapi akhirnya langkah terserak dan terhimpit menuju kekalahan dialami Michael dan pasukannya. Sebab walaupun sangat ahli dalam peperangan surgawi, ia dan pasukannya telah lama jauh dari kuasa Ilahi. Malam yang kelam di penjuru Asia Tenggara bumi karena kabut badai dan luapan asap hitam yang membumbung hingga lapisan tertinggi atmosfer akibat meletusnya gugusan gunung berapi dasar laut di sepanjang Hindia secara bersamaan yang mengubah bentuk muka bumi hingga mengubah peradaban dalam semalam seperti halnya kepunahan Dinosaurus berjuta tahun yang lalu, masih tak sekelam yang dialami pasukan garis depan Tuhan yang berjuang di pintu neraka. Satu per satu, malaikat-malaikat sahabat seperjuangannya ini kehilangan kemuliaannya dan mengubah mereka secara pribadi menjadi karakter seteru tuanya yang teramat gelap. 
Akhirnya ada saat Michael merasa asing dan sendiri di tempatnya berpijak sehingga ia cukup dekat untuk merasakan dengus hasutan yang kuat dari penguasa maut dan matanya terbakar perih karena menatap kengerian dari teman-temannya yang telah menyerah dan ihwal dari keinginan menggebu saudara tuanya yang membabi buta untuk mengajaknya bergabung. Kalau bukan karena terus mengenang pancaran kasih yang tak terperi dari wajah Anak Domba yang berkilat-kilat maka detik berikutnya mungkin ia telah berganti rupa, mengabdi pada kejahatan kakaknya. Ia pernah merasakan sakit yang luar biasa dari tiap-tiap pertempuran di masa lalu namun tak pernah seperti ini. Napasnya tercekik oleh debu neraka dan cengkeraman Lucifer hingga ia merasakan kematian menggerogotinya. Ia kehilangan cara untuk keluar dari cengkeraman kakaknya yang semakin merasukinya. Tanpa daya ia mulai menjadi pribadi-pribadi yang jemari rohnya ia sentuh dengan halus untuk menjemput mereka menuju ke taman Firdaus di detik-detik akhir ajal mereka, menjadi sama dengan manusia seperti halnya Tuannya di awal Masehi.
Michael kehabisan napas, pemimpin malaikat yang dielu-elukan di surga ini tak dapat bertahan lebih lama lagi untuk mengingat sorak-sorai kaumnya saat ia kembali dari tiap kemenangan dalam pertempurannya. Dengan napas terengah-engah ia mengadah ke langit untuk memohon bimbingan Tuannya dan sesaat kemudian ia mencabut sesuatu dari balik tameng perisainya. Portal keabadian yang ia bawa suatu saat ia merasa bimbang, seperti halnya ketika suatu malam yang sunyi dan orang-orang terlelap ia menatap bayi mungil nan menggemaskan yang dapat ia terawang bagaimana masa-masa pertumbuhannya menjadi gadis jelita yang cantik dalam beberapa detik saja dan membawa kecemburuannya bila gadis itu beranjak dewasa untuk bersanding dengan pria lain, portal yang dapat ia jadikan pilihan untuk menjadi fana, menjadi manusia -- sesuatu hal yang ia benci bila malaikat lain dengan seenak hati memakainya sehingga menimbulkan perubahan sejarah dunia dengan hadirnya dongeng-dongeng rakyat di banyak negeri seperti peri gigi, Banshee, dan lainnya. Sesaat sebelum ia bertransformasi dan masuk ke dalam portal itu ia dapat merasakan napasnya kembali dan cengkeraman Lucifer melemah, namun pemandangan aneh timbul waktu ia berpaling ke sisi terjauh yang dapat ia jangkau dari neraka yang luas. Michael mendapati ia telah lama diamati, sesosok lelaki muda yang mengekspresikan kengerian dari raut wajahnya. Lelaki yang belum saatnya melihat perkara terdalam dari yang mustahil dapat ia jangkau dari logikanya. Manusia yang belum patut untuk mati dan Michael tahu itu di saat terakhirnya sebelum ia lenyap dari sana. Dari kebrutalan kakaknya atau bau belerang yang sangat menyengat dari dasar neraka atau tatapan lelaki yang mengalihkan fokusnya sehingga ia tersesat di bumi dalam perjalanan waktunya dari tempat yang seharusnya ia tuju.


To Be Continued